Dengan status karir yang sukses dan tajir-melintir, kita ingin tahu cara Hotman mendidik anak-anaknya. Ada 5 jurus Hotman membimbing mereka.
Apabila kita melihat cara Hotman mendidik anak, ia masuk dalam kategori supportive. Ia berusaha demokratis terhadap anak-anaknya, tetapi memiliki keterlibatan tinggi, sehingga Hotmanlah yang mendorong dan mengarahkan agar anak-anaknya tertarik atau bersedia masuk ke bidang hukum sebagaimana dirinya.
Tak hanya mendorong dengan moral support ataupun memberikan fasilitas pendidikan yang mumpuni, Hotman juga mengiming-imingi reward dalam bentuk gedung perkantoran ataupun jabatan posisi di law firm-nya jika mereka mengikuti saran darinya. Dengan demikian, Hotman sangat directive atau “agak memaksa” agar anak-anaknya tertarik terhadap dunia hukum.
Lantas, apakah anak-anaknya tertarik terhadap bidang yang digeluti ayahnya? Bila melihat capaian anak-anaknya saat ini dan aktivitasnya, tampaknya mereka menikmati apa yang disarankan oleh ayahnya. Mereka pun kini terlibat dalam praktek kepengacaran, baik di kantor milik Hotman atau bukan. Frank Alexander Rajapanggomgom Hutapea dan Fritz Paris Junior Hutapea berkantor di Hotman Paris & Partners. Sedangkan. Felicia Putri Parisienne Hutapea memilih bekerja di Melli Darsa & Co., sebuah corporate law firm yang berafilisasi dengan PwC.
Mengarahkan Agar Jadi Advokat
Bila Hotman mengaku ditakdirkan lahir sebagai advokat (), maka ia pun memilih agar anak-anaknya mengikuti jejaknya. Sejak dini, Hotman telah mendidik anak-anaknya untuk tertarik dengan dunia advokat, dan ia menyiapkan mereka agar memiliki kapabilitas internasional. Untuk itu, hampir seluruh tingkat pendidikan anaknya ditempuh di sekolah kelas global dan fakultas hukum kampus top di luar negeri.
Sejak bersekolah SMA, anak-anak Hotman telah mengikuti kursus jangka pendek (short-course) di berbagai kampus luar negeri. Selanjutnya, mereka menempuh pendidikan di Inggris: Frank di University of Kent, Felicia di Queen Mary University of London dan Fritz di University of Westminster. Dengan bersekolah di luar negeri, mereka pun bisa berpraktek pengadilan di luar negeri bersama kantor advokat asing. Dengan cara ini, maka sejak dini, anak-anak telah mendapatkan pengalaman di level global (global exposure) yang bisa membantu keterampilan dan pengetahuan dunia hukum mereka.
Untuk menciptakan generasi berikutnya yang tak kalah dengan dirinya, penulis melihat bahwa ada lima cara Hotman mendidik anak-anaknya sehingga mereka dapat memiliki modal menjadi pengacara hebat kelas dunia.
#1 Global Standard
Hal fundamental yang dilakukan Hotman di dalam pendidikan adalah menyekolahkan anak-anaknya di sekolah bertaraf internasional. Semua anak Hotman mengenyam pendidikan di Jakarta International School (JIS) mulai dari pendidikan dasar hingga menengah atas. Hotman tahu bahwa kualitas sekolah bertaraf internasional dapat menstimulus anak-anaknya untuk siap menghadapi globalisasi. Mereka terbiasa membaur dengan orang bule, cas-cis-cus berbahasa Inggris, memiliki pengetahuan global dan menguasai keterampilan kelas dunia. Dengan demikian, kelak anak akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi ketika berkompetisi di arena global. Investasi di sekolah yang mahal pun dapat terbayar lunas karena bisa berkompetisi di level dunia.
#2 International Short-Course
Hotman mendorong agar anak-anaknya bisa mengikuti kursus singkat (short-course atau summer-couse) di kampus-kampus kelas dunia. Penulis melihat ini sebagai upaya pengenalan pengetahuan hukum kepada mereka (global law knowledge introduction). Di saat anak-anak berlibur sekolah, Hotman sibuk mencarikan kegiatan short-course untuk anak-anaknya. Walaupun biaya untuk short-course ini terbilang mahal, Hotman tidak sayang dengan uangnya demi anak-anak agar mendapatkan pengenalan pengetahuan hukum kelas dunia.
#3 Global Exposure
Global exposure ialah cara Hotman mendidik anak-anaknya dengan mendorong mereka agar berani mengikuti praktek hukum di luar negeri. Ia tahu bahwa global exposure adalah kunci penting agar mereka bisa menjadi pengacara kelas dunia. Untuk itu, mereka didorong untuk berpraktek di kantor advokat hukum. Dengan cara ini, anak-anak Hotman pun bisa mengetahui bagaimana cara kerja pengadilan dan konsultasi hukum di dunia.
#4 International Job Assignment
International job assignment adalah cara Hotman mendidik anak-anaknya untuk mau menerima penugasan pekerjaan di level internasional. Ia memacu anak-anaknya agar mendapatkan penugasan pekerjaan dengan para advokat asing. Tujuannya ialah mengajarkan langsung agar anak memiliki jam terbang kerja di level tinggi. Dengan cara ini, maka anak-anak pun memiliki pengetahuan, keterampilan dan problem solving atas kasus hukum kliennya dengan standard kelas dunia.
#5 Direct Coaching
Terakhir, cara Hotman mendidik anak-anaknya adalah dengan bertindak sebagai mentor bagi mereka (direct coaching). Hotman telah mengarahkan mereka sejak pendidikan dasar hingga mereka bekerja di kantornya. Sebagai pengacara yang sudah malang-melintang, pengalaman kelas dunia dan menangani kasus para konglomerat top di tanah air, maka Hotman layak menjadi mentor bagi anak-anaknya agar mereka berkembang lebih baik.
Dengan kelima cara Hotman mendidik anak-anak ini, ia relatif berhasil membangun spirit dan habit yang diinginkannya di lingkungan terdekat. Kini, semua anggota keluarganya menjadi pengacara, dan sampai saat ini Hotman terus membimbing mereka agar memiliki jam terbang kerja yang bagus.
Sumber foto: Hotman Paris Official & HAWC