Parents Who Lead (2020) adalah buku yang ditulis Stewart Friedman & Alyssa F. Westring mengenai bagaimana pentingnya prinsip-prinsip kepemimpinan diterapkan dalam keluarga. Secara alami, orang tua sudah menerapkan keterampilan kepemimpinan setiap saat, misalnya dalam upaya memotivasi anak untuk melakukan tugas apa pun di rumah atau di sekolah, atau untuk membantu mereka mengatasi rasa takut mencoba sesuatu yang baru.
Sebagai orang tua, kita sering kali bertindak seperti micromanager, memusatkan perhatian pada penjadwalan (scheduling), daftar tugas (to-do list), dan memastikan tidak ada yang terlewat. Tetapi, buku Parents Who Lead ini mempertegas bahwa agar orang terus belajar dan memahami prinsip-prinsip kepemimpinan.
Dalam wawancaranya tentang Parents Who Lead di Penn Today Harvard, Stewart Friedman memaparkan kepemimpinan adalah tentang memobilisasi orang menuju tujuan yang bernilai (valued goals), membangun kepercayaan, dan menginspirasi mereka untuk bergerak bersama menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini dimulai dengan mengidentifikasi visi yang menarik tentang masa depan bersama, yang berakar pada nilai-nilai inti (core values). Para pemimpin melakukan hal itu dalam semua jenis organisasi, termasuk keluarga.
Karena itu, para penulisnya menegaskan bahwa membesarkan anak itu tantangan kepemimpinan yang mungkin tidak akan pernah berakhir. “Raising children is a leadership challenge, perhaps the most important one you’ll ever face. Being a parent requires seemingly endless amounts of energy and patience,” tulis Stewart D. Friedman & Alyssa F. Westring dalam buku Parents Who Lead (2020). Membesarkan anak adalah tantangan kepemimpinan yang mungkin tiada pernah ada kata selesai masa jabatannya. Sepanjang usia, orang tua akan dianggap sebagai role model, pengayom, motivator, dan lainnya.
Mengapa prinsip-prinsip kepemimpinan perlu diterapkan di keluarga? Cara kita memimpin di dalam keluarga, ternyata bisa berpengaruh terhadap lingkungan yang lebih luas seperti tempat kerja, komunitas, institusi keagamaan, dan lainnya. Itulah kenapa penulisnya yang psikolog pakar behavioral organization Wharton School merasa penting membawa studi kepemimpinan dibawa ke ruang keluarga. Dari sinilah buku Parents Who Lead ini diterbitkan. Steward & Alyssa berkeyakinan bahwa dari rumah kelak akan dibawa ke dunia. Untuk itu, ia berkeyakinan bahwa anak-anak harus dipandu. Kepemimpinan di dalam rumah bisa dibawa ke level lebih tinggi.
Contohnya, dalam sebuah keluarga, mereka memiliki shared goals ataupun shared values. Di sini diperlukan komunikasi, motivasi, saling menguatkan, dan reward untuk mencapainya. Misalnya, para penulisnya di Parents Who Lead ini mencontohkan tentang value values. Nilai-nilai yang dipegang orang tua bisa amat penting berpengaruh terhadap perkembangan anak. Sebelum Anda dan pasangan dapat menyusun visi bersama, Anda harus menjelaskan nilai-nilai Anda, hal-hal yang paling berarti bagi Anda masing-masing. Nilai-nilai ternyata merupakan landasan di mana sebuah visi dibangun.
Penulisnya mendefinisikan values sebagai “stable broad life goals that are important to people.” Katanya ada tiga hal penting. Pertama, stable mencerminkan bahwa values itu berkembang ia tidak akan berubah secara dramatis. Kedua, values itu bersifat luas (broad), tidak terikat waktu, orang, tempat, ataupun hasil. Ketiga, values tidak menggambarkan bagaimana Anda bertindak saat ini. Values menjelaskan apa yang menurut Anda penting, meskipun hal itu mungkin tidak terlihat jelas berdasarkan tindakan Anda.
Mengapa kesadaran akan nilai-nilai sangat penting bagi kepemimpinan yang efektif? Ketika kita menyadari nilai-nilai, kita dapat membuat pilihan sadar tentang tindakan kita yang lebih selaras dengan nilai-nilai tersebut. Dengan memperjelas nilai-nilai yang kita miliki, kita akan lebih mampu menghindari jebakan dalam membandingkan kesuksesan kita dengan kesuksesan orang lain; kita bisa tetap setia pada apa yang kita inginkan bahkan ketika godaan untuk berbeda pendapat dan menyerang orang lain. []