Maradona Yang Tak Biasa

  • 2 min read
  • Nov 27, 2020
Maradona

Maradona memberikan contoh bahwa bermain sepak bola tidak harus lepas dari aspirasi politik. Yakin dan tak takut dikucilkan.

Tampaknya, dunia sepak bola hampir tidak bisa dipisahkan dari politik. Baik yang sifatnya elektoral, aspirasi ideologis atau keberpihakan pada isu-isu tertentu. Apalagi, dalam sejarahnya, sepak bola identik dengan kaum pekerja, sehingga mereka cenderung sosialis atau kiri.

Pertama, untuk mereka yang memutuskan untuk bergabung di politik elektoral, umumnya dilakukan setelah gantung sepatu. Usai pensiun, banyak pemain sepak bola yang memutuskan untuk terjun ke dunia politik praktis elektoral. Contohnya adalah George Weah, Kakha Kaladze, Rahmad Darmawan, Romario, dan lainnya.

Kedua, mereka yang memiliki aspirasi ideologis dan tak sungkan diekspresikan di tengah lapangan. Bentuk ideologis yang biasa kita temui bisa terlihat dari fasis, leftist, ekstrimis kanan, dan lainnya. Barangkali, Maradona masuk dalalm kategori ini.

Ketiga, pemain sepak bola yang punya perhatian terhadap isu tertentu sehingga layak untuk disuarakan. Contoh bentuk suara ini adalah mengecam rasisme, mendukung Palestina, anti perang, dukungan fair trade, bantuan untuk imigran, dan lainnya.

Lalu, di manakah posisi Diego Maradona? Maradona merupakan salah satu mantan pemain sepakbola yang tak sungkan untuk mengekspresikan aspirasi ideologisnya, meskipun tak sedikit yang kurang menyukainya. Tetapi, itulah Diego yang penuh dengan kontroversi.

Dunia Ketiga dan Sosialis

Maradona relatif berbeda dengan pemain sepak bolanya. Dalam mengekspresikan sikap politiknya, Maradona cenderung mendukung ideologi yang berkembang dan pro Dunia Ketiga seperti Amerika Latin seperti Kuba, Venezuela, Bolivia, dan lainnya. Mayoritas ideologi di kawasan ini adalah sosialisme. Berikut contoh pernyataan Maradona tentang pemimpin-pemimpin di Amerika Latin.

“I believe in Chávez, I am Chávista. Everything Fidel does, everything Chávez does, for me is the best.” ~ Diego Armando Maradona

Maradona
Maradona Menunjukkan Tato Bergambar Fidel Castro Kepada Presiden Kuba Itu. Sumber di sini.

Maradona menganggap Fidel Castro sebagai second father-nya, dan penggemar Che Guevara. Teman-temannya Diego adalah Hugo Chavez, Evo Morales, Ahamadinejad, Moammar Gadaffi, dan lainnya. Bahkan, beberapa bagian tubuhnya di tato dengan gambar Che Guevara dan Fidel Castro. Ia juga mendukung keberadaan Palestina. Bahkan, dalam satu pernyataannya, ia menentang agresi Amerika Serikat ke Timur Tengah.

“I think Bush is a murderer. I’m going to head the march against him stepping foot on Argentine soil.” ~ Diego Armando Maradona

Sikap Politik, Berpengaruh Pada Bisnis?

Dengan semakin berkembangnya permainan sepak bola, ia pun menjadi industri yang cukup menggiurkan banyak orang. Bila dahulu pemain bola itu pekerjaan sambilan, kini menjadi profesi yang menggiurkan. Dengan magnet popularitas serta sorotan media massa yang luar biasa, pemain bola pun kini bisa menjadi bintang hiburan. Akibatnya, tak sedikit diantara mereka yang menjadi brand ambassador untuk mempromosikan merek tertentu.

Lalu, karena sikap politiknya, bisa jadi ini membuat orang berhati-hati untuk mengekspresikan political view-nya. Tetapi, menurut salah satu situs, bahwa ada kecenderungan generasi muda lebih ekspresif dalam sikap politik daripada seniornya. Tentu, kita ingat Marcus Rashford yang mendorong tentang perlunya makan siang gratis untuk siswa sekolah. Dengan demikian, tak mengherankan apabila di dalam lapangan sepak bola selalu terlihat ragam bentuk aspirasi politiknya. Oleh karena itu, tak heran apabila kini, ada satu generasi yang cukup melek politik dan tidak sungkan mengekspresikannya.

Dengan segala kontroversi dalam hidupnya, Maradona memiliki keberpihakan yang jelas. Apabila kita lihat, tidak hanya Maradona, banyak atlet yang memiliki pandangan politik dan keberpihakan terhadap isu tertentu, tanpa merasa takut ditinggalkan fansnya. Christiano Ronaldo merupakan salah satu contoh orang yang mendukung keberadaan Palestina, tanpa pernah takut fansnya beralih atau kehilangan pendapatan sebagai brand ambassador. Dengan demikian, karena keberpihakannya, Maradona terlihat tak biasa dan memang benar-benar beda dari pemain lain.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *