Maradona Punya Pembeda

  • 3 min read
  • Nov 26, 2020
Maradona

Melihat pencapaiannya di lapangan sepak bola, Maradona dinilai punya nilai pembeda. Kualitas kepemimpinannya menentukan legacy yang dicapainya.

Great result, great leadership. Begitulah pengakuan sejumlah pemain hebat ataupun pengamat terhadap Diego Armando Maradona. Ini yang membedakan dirinya dengan Lionel Messi. Leo mungkin great player, tetapi ia tidak terlihat seperti great leader. Sedangkan Diego adalah pemain dengan paket komplet: great player, great leader. Ini terlihat dari dua legacy yang tidak akan pernah dilupakan oleh orang Argentina dan Napoli.

Ada dua legacy yang selalu menjadi ingatan publik pecinta sepak bola. Pertama, saat Maradona membawa Argentina menjadi juara dunia pada 1986 di Meksiko. Momentum ini jelas membuat publik kagum pada kapten Timnas Argentina ini dan bagaimana membawa timnya menjadi juara. Apalagi, bila menyaksikan hasil pertandingan antara Argentina dan Inggris, yang membuat Diego dikenal sebagai si tangan tuhan.

Kedua, momentum mengangkat harkat derajat klub papan tengah asal Italia Selatan Napoli merajai kompetisi domestik. Selama kurun 1984-1990, Maradona berhasil membuat penduduk kota Naples bangga dengan klub mereka. Untuk itu, sampai saat ini, penduduk kota itu masih menganggap Maradona sebagai dewa yang sangat dihormati dan dicintai dari berbagai generasi, di rumah-rumah, bar, hingga gereja.

Dengan dua monumen legacy ini, pencapaian Maradona memang luar biasa dan tidak akan dapat disamai oleh juniornya sekalipun yaitu Lionel Messi. Leo mungkin mencapai banyak prestasi bersama klubnya, tetapi ia tidak dikenal sebagai sosok pembeda. Sedangkan Diego, ia dikenal pembeda. Selain memiliki individual skill yang luar biasa, satu hal lagi yang jarang disoroti oleh orang adalah kepemimpinannya di timnas maupun klub. Tak heran, bila Diego dinobatkan sebagai FIFA Player of the Century mengalahkan legenda lain seperti Pele, Roberto Baggio, Johan Cruyf, dan lainnya.

Maradona
Maradona dan Piala Dunia. Sumber di sini.

Kualitas kepemimpinan sendiri diartikan sebagai keterampilan personal yang dimiliki dalam berinteraksi atau mengelola tim dengan pengetahuan, pengalaman dan sikapnya. Kualitas kepemimpinan itu sangat tergantung pada bagaimana sikap untuk mendorong atau memotivasi tim. Bagaimana kita mempelejari gaya kepemimpinan Maradona? Di sini, saya merangkum ada beberapa pelajaran yang bisa menjadi inspirasi.

#1 Technical Leader

Lahir dengan bakat bermain sepak bola dengan hebat, Maradona mampu menjadi pemimpin di lapangan yang mumpuni. Dari sisi indvidual skill, ia mampu dribbling full speed, menyerang hingga garis gawang lawan, free kick terbaik, tendangan bola mati, dan mengumpang bola kepada rekannya secara akurat. Kemampuan ini yang membuatnya di lapangan relatif memiliki keterampilan komplet. Hal inilah yang membuat timnya percaya diri bermain bersamanya.

#2 Confidence

Menurut salah satu artikel di Sportskeeda disebutkan bahwa salahs atu unsur pemimpin di lapangan yang hebat adalah memiliki kepercayaan diri tinggi. Christiano Ronaldo ketika ditanya siapa pemain bola terbaik di dunia, ia menjawab dengan simpel: “In my mind, I am the best.” Muhammad Ali memproklamirkan dirinya sebagai the greatest. Dan, Maradona dengan Pele memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga mengklaim bahwa dirinya yang terbaik dibandingkan yang lain.

#3 Charisma

Secara sederhana, kharisma adalah daya tarik atau kehangatan yang dimiliki seseorang sehingga dapat menginspirasi dan membuat orang loyal. Dengan kemampuan teknis bermain bola yang hebat dan popularitasnya di lapangan, Maradona memiliki kharisma yang menjadi sorotan setiap orang. Karena kharismanya, mata publik pun lebih melihat peran Diego di dalam tim daripada timnya itu sendiri. Bagi pemain lain, ini dinilai menguntungkan karena Diegolah yang menanggung beban atau tekanan publik.

#4 Inspirator

Lead by example dinilai cukup untuk di tahap great player. Lebih dari itu, menjadi the great leader harus mampu mendorong rekan setimnya berjuang untuk menggapai tujuan. Sebagai kapten, Lionel Messi telah menjadi contoh (lead by example). Tetapi, sebagai sosok introvert, ia justeru tidak bisa mendorong rekan-rekannya untuk berjuang membalikkan keadaan. Inilah fungsi sebagai inspirator. Ketika bermain di Napoli, Maradona adalah inspirator bagi rekan-rekannya untuk mencapai target juara, menghentikan dominasi klub-klub di Italia Utara.

#5 Maradona Is Brave

Ketika Pele pernah menulis di salah satu kolom dan mengejek tim Argentina tentang motivasi bertanding yang lebih didominasi oleh uang, Maradona pun berani menyerang balik legenda sepak bola Brazil itu. “I’m not surprised Pele is bad-mouthing me again. Maybe he loves me, he talks about me all the time. Pele should go back to the museum,” demikian pernyataannya di Independent. Diego memang dikenal sosok pemberani, yang tidak takut. Kedekatannya dengan sosok pemimpin-pemimpin sosialis di Amerika Serikat tidak membuat dirinya takut dikucilkan Amerika Serikat dan sekutunya.

Dengan kelima kualitas kepemimpinan yang dimilikinya, Maradona menjadi sosok besar, baik di lapangan sepak bola atau di luar stadion. Kepergian untuk selamanya membuat kita kehilangan besar terhadap sosok yang penuh prestasi sekaligus kontroversi. Bagi sebagian besar fansnya, ia telah dianggap sebagai dewa. Selamat jalan legenda.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *